Monday, January 30

Kebetulan yang Menjadi Cinta



Judul Korea: Neon Naege Banhaesseo
Judul Inggris: Heartstrings (You’ve Fallen for Me)
Tahun rilis: 2011
Genre: romance, music, friendship
Pemain: Jeong Yong Hwa, Park Shin Hye, Song Chang Ui, So Yi Hyun, Woo Ri
Sutradara: Pyo Min Soo
Jumlah episode: 15

Film ini really grabbed my attention. Film yang menurut saya bagus, adalah film yang akan saya putar ulang dan tonton berkali-kali. Heartstrings, sejak saya beli CDnya enam bulan lalu, sudah lebih dari 5 kali saya tonton. Beberapa kali hanya mengulang bagian tertentu, pernah juga hampir saya ulang semua episode ^_^.  Sebagian besar adegan saya hafal, untung saja belum berniat menghafal lagu soundtracknya  –selain ga ngerti bahasanya, buat apa juga. Hihihi... Satu lagi, film ini juga berkontribusi terhadap rusaknya DVD player saya  T_T


====


Seperti kebanyakan film seri Korea, tema yang diangkat pada film ini juga cinta. Lee Kyu Won(Park Shin Hye) adalah seorang mahasiswa jurusan musik tradisional yang menguasai alat musik gayageum. Sementara Lee Shin (Jeong Yong Hwa) mengambil jurusan musik terapan di universitas yang sama dengan Kyu Won. Lee Shin juga merupakan gitaris utama dan vokalis pada grup band ‘The Stupid’ yang merupakan idola di kampus mereka. Pada awalnya Kyu Won menganggap Shin orang yang sombong dan tidak peduli pada orang lain. Tapi ketika Kyu Won kalah taruhan dan terpaksa menjadi budak Shin selama satu bulan, ia melihat sisi lain dari Shin. Lalu entah sejak kapan, Kyu Won menyadari bahwa ia jatuh cinta pada Shin.

Interaksi awal mereka di kampus dimulai saat Kyu Won sebagai perwakilan dari jurusannya, mengundang The Stupid untuk mengisi satu acara amal. Tapi saat itu Shin yang kebetulan harus mendampingi adiknya di rumah sakit, terpaksa mengingkari janjinya. Kyu Won yang merasa bertanggung jawab terhadap para pengunjung yang telah hadir dan membeli tiket, terpaksa naik panggung untuk menggantikan Shin bernyanyi. Pada saat yang sama hadir seorang sutradara Kim Seok Hyeon (Song Chang Ui) yang melihat bakat terpendam Kyu Won. Sutradara Kim kemudian mengajak Kyu Won untuk mengikuti audisi drama musikal yang akan diadakan dalam rangka 100 tahun usia universitas mereka. Pada awalnya Kyu Won menolak, tapi dengan dorongan dari Shin ia pun tertarik untuk mengikuti audisi drama ini.

Sutradara Kim juga meminta The Stupid untuk mengisi drama musikal tersebut. Ketika tahu bahwa yang bertanggung jawab terhadap koreografer dari drama tersebut adalah Jeong Yun Su (So Yi Hyun), Shin setuju untuk berpartisipasi. Shin memang sudah lama menyukai guru tarinya tersebut. Namun Yun Su masih menyimpan cinta lamanya terhadap sutradara Kim.

Drama musikal ini membingkai hampir seluruh alur cerota. Mulai dari audisi, latihan-latihan, intrik dan rumor yang mengiringinya, hingga pertunjukkan akhir mereka, semua diceritakan sebagai latar kisah kasih antara Shin dan Kyu Won, juga persaingan antara Kyu Won dan Han He Joo (Woo Ri) untuk menjadi pemeran utama. Shin yang jatuh cinta lalu kemudian patah hati pada gurunya, menemukan kenyamanan saat bersama dengan Kyu Won. Apalagi interaksi mereka semakin intens sejak Shin ditugaskan untuk mengerjakan lagu penutup dengan bantuan Kyu Won. Kyu Won yang mempunyai karakter mudah berteman, baik terhadap semua orang dan tulus dalam mengerjakan apapun, akhirnya bisa meruntuhkan dinding hati Shin untuk menerima kehangatan hatinya. Sayangnya, Kyu Won sudah terlanjur putus asa untuk meraih cinta Shin karena ia menganggap Shin masih mencintai Yun Su.

Bagaimana kelanjutan kisah cinta mereka? Bisakah Shin membuat Kyu Won jatuh hati lagi padanya? Bagaimana pula pertunjukan drama musikal mereka yang hampir digagalkan tersebut, apakah akan sukses? Bisakah Kyu Won mengalahkan He Joo untuk menjadi pemeran utama? Selepas drama musikal, Kyu Won mendapat kejutan lain yang membuatnya berpikir ulang tentang jalan hidupnya. Apakah kejutan tersebut, bagaimana pula Shin dan Kyu Won akan menerimanya? Nonton sendiri ya biar seru  ;)

Keunggulan film ini menurut saya ada di dua hal, yaitu lagu-lagu yang dipilih menjadisoundtracknya, dan akting para pemain yang sangat ‘wajar’. Pemilihan musik yang pas dengan adegan, menjadi satu kunci penting untuk menyampaikan pesan yang diinginkan sang pembuat film pada penontonnya. Film ini sebagian besar dilatari musik, bahkan ending yang sangat penting bagi Kyu Won dan Shin pun, hanya diselingi sedikit dialog, dan didominasi musik yang melatari perdebatan hati mereka. Beberapa adegan penting juga, hanya diwarnai musik. Seperti saat Kyu Won menyadari bahwa ia sudah patah hati dan memutuskan untuk melupakan Shin, atau saat Kyu Won harus dikeluarkan dari drama musikal, saat Shin kehilangan ayahnya, saat Shin menyadari kehangatan hati Kyu Won, dst. Musik yang dipilih sangat ‘pas’ dan mempengaruhi perasaan penontonnya.

Keunggulan kedua, kewajaran akting para pemain. Ini juga merupakan satu kelebihan serial Korea jika kita bandingkan dengan sinetron lokal. Akting yang sangat keseharian, tidak terlihat dibuat-buat, membuat cinta Kyu Won dan Shin terlihat ‘sederhana’ tapi dalam. Berbeda dengan film Holywood yang sangat sering melibatkan 'cinta dewasa', film ini menunjukkan bahwa ekspresi cinta tidak melulu harus seksualitas. Saat googling untuk mencari kelengkapan resensi ini, saya baru tahu kalau film ini adalah besutan Pyo Min Soo, yang juga  menyutradarai serial favorit saya yang lain, Full House (2004).

Kalo boleh menilai kekurangan, bagi saya endingnya kurang rame  Memang sih happy ending, tapi ada sedikit rasa gereget yang kurang (maaf, ga kan cerita ending soalnya nanti jadi spoiler). Ada beberapa detil yang dilupakan dan bagi saya itu agak mengganggu, contohnya saat Shin memutuskan untuk putus dari Kyu Won. Ekspresi kesedihan yang mereka berdua rasakan kurang ‘nampol’, kesannya terburu-buru dan ‘begitu saja’. Tiba-tiba saja Kyu Won sudah bisa mengatasi kesedihan tersebut (waktu langsung lompat ke satu tahun berikutnya). Juga terkait pertemuan pertama antara Kyu Won dan Shin di Pulau Jeju, rasanya hampir tidak ada hubungan dengan keseluruhan cerita. Ada juga beberapa detil yang ga terlalu mengganggu, tapi gapapa sih, bisa membuat saya berimajinasi tentang ‘kekosongan’ tersebut.

Menonton film bagi saya melatih imajinasi dan intuisi, selain juga dari film kadang saya temukan hal-hal menarik untuk bahan tulisan.. Namun tidak jarang, film hanya menjadi alat saya untuk memanjakan diri saat tugas sudah selesai

Overall, saya kasih nilai 4.5 dari 5 yaaa... Uhuuuy... Film ini highly recommended untuk penyuka drama. Silahkan cari CDnya di toko-toko langganan anda, atau download juga bisa....



~ saatnya beralih nonton yang lain

No comments:

Post a Comment