Monday, January 30

Jangan Pernah Meninggalkan Partnermu


Sutradara: Alex Kendrick dan Stephen Kendrick
Produser : Michael Catt, Jim McBride, David Nixon / Sherwood Pictures and Provident Films
Pemain : Kirk Cameron, Erin Bethea, Alex Kendrick, Bailey Cave, Jason McLeod, Tommy McBride, Jim McBride, Janet Lee Dapper, Ray Wood, etc



Never leave your partner behind, especially on fire” (Fire Proof, 2008)


Dalam satu kata, film ini romantis. Tontonan yang bagus untuk pasangan, baik yang baru menikah dan masih berbulan madu, hingga pasangan yang sudah lama menikah dan menemukan kehampaan dalam hidup berkeluarga mereka. Tontonan yang sangat baik terutama bagi mereka yang menyepelekan arti pernikahan.


Film ini memang bercerita tentang api. Api secara harfiah karena sang tokoh, Kapten Caleb Holt, adalah seorang pemadam kebakaran; juga api secara kiasan karena pernikahannya sedang dalam kobaran ‘api’. Ungkapan untuk tidak meninggalkan partner kita, apalagi dalam api (keadaan bahaya), adalah doktrin yang selalu Caleb gemakan untuk dirinya serta timnya. Dalam film ini ia menunjukkan bahwa ungkapan itu juga berguna untuk menyelamatkan keluarganya.


Walaupun Caleb terbilang sukses menjadi pemadam kebakaran, di sisi lain, pernikahannya sedang diujung tanduk. Setelah sekian lama menikah dan tidak dikaruniai anak, mereka mulai menemukan kesibukan masing-masing. Gairah mulai hilang, sang suami tidak merasa nyaman berada di rumah, sang istri tidak merasa dihargai dan dicintai.... Lalu mereka hendak menyerah. Tapi dengan saran dari Ayahnya yang religius, Caleb bersedia menerima tantangan 40 hari dalam “Love Dare”.


Perubahan tidak pernah mudah, dan itu pula yang dialami Caleb. Dalam tantangan 40 hari tersebut, Caleb sedikit demi sedikit harus berubah. Mulai dari tidak membantah saat istrinya marah, menanyakan kabar teman-temannya, membantu membereskan rumah, berbelanja keperluan dapur, membelikan bunga, makan siang, hadiah, dst. One per day. Sulit memang, terutama dengan ego seorang suami yang merasa harus dihormati, dan Caleb hampir menyerah karena istrinya belum juga menunjukkan tanda-tanda berbaikan. Dengan adanya orang ketiga yang muncul dalam perkawinan mereka, masalah ekonomi dan religiusitas, membuat film ini memiliki jalan cerita yang menyentuh. Endingnya memang sangat bisa ditebak, another happy ending sebagaimana film romantis, tapi paling tidak membuat penonton merenungi kembali niat mereka dalam menjalani pernikahan.


Film ini memang dibuat sangat religius, terutama bagi umat Kristiani. Ada beberapa landasan agama yang diangkat, walaupun tidak mendominasi dan mengubah esensi dari filmnya. Pesannya jelas terbaca: membuat orang percaya kembali dengan lembaga pernikahan, bahwa kita bisa bahagia bukan karena pasangan kita sempurna, tapi karena saling menerima. Mungkin kalau bahasa Al-Qur’annya adalah “Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. (QS. Al-Baqarah:187)” Saling melengkapi, saling memberi dan meneriman, saling menutupi aib pasangan. Tidak ada pernikahan yang tidak ada konflik, tapi agama hadir memang untuk menyelaraskan dan mencari jalan keluar. Jadi, never leave your partner behind, especially on fire.

No comments:

Post a Comment